Asbabu Ziyadatil Iman wa Nuqshanihi
>> Rabu, 19 Maret 2008
Iman adalah pengikat hati dan perasaan yang akan menentukan kebahagiaan dan kesengsaraan hidup manusia. Karenanya, ia merupakan perkara paling penting, kewajiban paling utama dan kekayaan paling mahal dalam kehidupan seorang manusia. Kedudukannya begitu tinggi dan tempatnya begitu mulia. Ia—jika terbebas dari kesyirikan—adalah segala kebaikan hidup di dunia dan di akhirat.
Namun seperti kita ketahui, keadaan iman dalam diri kita sangatlah fluktuatif, terkadang tidak konsisten. Naik turun, bertambah dan berkurang. Banyak faktor yang menyebabkan keimanan bisa bertambah, menguat dan tumbuh berkembang sebagaimana banyak juga faktor penyebab keimanan berkurang hingga menjadi lemah.
Iman tak ubahnya pula seperti tanaman yang mesti kita jaga supaya keimanan itu bisa tumbuh dengan subur seiring dengan bergulirnya waktu. Namun banyak pula onak berduri yang selalu menjadi penghalang dan merusak keharmonisannya.
Maka daripada itu pada era globalisasi dewasa ini, tantangan yang dihadapi pun semakin besar. Serangan terhadap iman datang dari berbagai sudut. Setiap saat, manusia rawan terjerumus dalam jebakan setan dan hawa nafsu yang selalu menganga di atas jalan kehidupan. Melemparkan anak cucu Adam ke dalam jurang nista dunia.
Ada salah satu sabda Allah SWT yang perlu direnungi bersama.
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”. (QS, al-Hadid :20).
Yang terjadi pada saat ini banyak kajian-kajian yang muncul dan membahas tema tersebut. sebab iman sangatlah erat kaitannya dengan status muslim sebagai khalifah di muka bumi. Di samping itu pula banyak sekali buku buku yang membahas masalah ini, salah satunya adalah agar iman selalu bertambah.
Dalam buku ini menerangkan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah keimanan baik itu tentang sebab sebab bertambahnya keimanan seseorang, maupun cara-cara seseorang meningkatkan keimanannya.
Diantara salah satu contoh sebab melemahnya keimanan seseorang yang dibahas dalam buku ini adalah seringnya seseorang melakukan perbuatan maksiat. Dan adapun sebab bertambahnya keimanan seseorang adalah dengan cara mentaati apa yang telah diperintahkan Allah dan menjauhi larangannya. Karena salah satu indikator iman adalah amal perbuatan. Amal perbuatan perlu digerakkan. Dimulai dari hati, kemudian terungkap melalui lidah kita dan kemudian anggota tubuh kita.cakrawala/mams
0 Komentar:
Posting Komentar