Pondok Pesantren Al-Kautsar Al-Gontory
>> Kamis, 10 Juli 2008
Layaknya sebuah pohon kecil yang mempunyai akar yang kuat. Di mana batangnya yang masih rapuh, bergoyang jika diterpa angin, dan layu jika kena sengatan matahari. Akan tetapi karena pohon itu adalah bibit unggul yang ditanam oleh para petani handal, pohon tersebut memiliki cita-cita, suatu saat nanti akan menjadi pohon yang kokoh, tegar, dan abadi: ka syajaratin thayyibatin asluha tsabitun wa far'uhaa fi as-samaa' (QS. Ibrahim: 24). Itulah ibarat cita-cita sebuah pondok yang benama al-Kautsar al-Gontory ini.
Awalnya pondok ini didirikan dengan meminjam tanah seluas 4x4 m. Beratapkan daun-daun tebu, berlantaikan tanah. Santri/santriwatinya saat itu hanya beberapa gelintir saja. Pondok ini didirikan oleh salah satu alumni Pondok Modern Gontor bernama KH. Muhammad Noor. Berdiri di salah satu desa terpencil bernama Aiknyambuk Aikmel Lombok timur NTB. Dengan keigigihan beliau dan semangat para santri dan santriwatinya, pondok ini masih tetap bertahan dengan cita-cita dan semangat yang semakin tinggi. Karena bukanlah suatu pondok jika ia hanya berhenti sampai disini, begitulah wasiat beliau setiap kali acara Khutbatul ‘Arsy diadakan di pondok.
Pondok Al-kautsar ini tidaklah semegah pondok-pondok yang lain pada umumnya. Sebut saja Gontor, Mantingan atau Mawaddah dan pondok-pondok besar lainnya, yang mempunyai ruang kelas sendiri, memiliki ruang laboraturium sendiri dan juga kantor-kantor untuk setiap bagiannya. Akan tetapi, Pondok ini hanya memiliki ruangan yang full AC alami. Beratapkan langit dan berlantaikan bumi di setiap kelasnya. Ruang laboraturium raksasa berupa alam dan sekitarnya, serta sebuah kantor tempat berkumpul semua bagian.
Meski dengan banyaknya kekurangan-kekurangan tersebut, namun di mata santri Al-kautsar sendiri bukanlah suatu kekurangan yang dihadapi dengan keluh dan ratapan. Akan tetapi justru menjadi sebuah pelecut dan stimulus semangat untuk mewujudkan cita-cita pondok di atas. Hingga akhirnya sekarang, Alhamdulillah pondok al-Kautsar ini telah memiliki berbagai fasilitas yang bisa mendukung prestasi, kualitas dan kuantitas pondok ini.
Kini, dengan semakin meningkatnya jumlah santri tiap tahunnya, merupakan suatu tantangan buat pondok ini untuk selalu tabah dan sabar dalam menghadapi berbagai persoalan yang menimpanya. Penulis berharap, semoga semua persoalan dan kesulitan yang menimpa pondok ini, bisa mengantarkannya kepada apa yang ia cita-citakan. Untuk kemudian juga mampu mencetak kader-kader umat yang patut dibanggakan. Amin. Cakrawala/martina.
0 Komentar:
Posting Komentar