Kairo - Mesir, Bawwabah III, Egypt
Buletin Cakrawala adalah media unggulan Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) cabang Kairo yang berfungsi sebagai sarana berkomunikasi serta wadah untuk meningkatkan skill menulis Mahasiswa Baru (Maba). Buletin yang lahir pada tahun 2003 ini dikelola oleh Maba IKPM sendiri di bawah bimbingan para senior. Semoga pada tahun ini (2008), Cakrawala bisa memenuhi target, menjadi lebih baik, dan mampu bersaing dengan media mahasiswa Indonesia lain di Kairo. Amien...!

Panorama Matrouh

>> Kamis, 10 Juli 2008


Serasa kurang dengan liburan ke Sinai, tak ada salahnya kita tengok pula teman-teman Nozha lain yang juga berlibur ke sebelah Barat Daya Kairo. Yups, tepatnya di daerah pantai Matrouh dan sekitarnya. Berikut laporan kru Cakrawala Alyaunnisa.

Pada edisi spesial liburan ini, kita akan membahas tentang lika-liku alias sepak terjang kita dalam mengisi liburan panjang musim panas kali ini. Tentu kita masih ingat, sebuah mahfudzat yang berbunyi, “Inna asy-syabâba wa al-farâgha wal jidata mafsadatun li al-mar’i ayya mafsadatin.” Nah, sudah barang tentu akan kita temui banyak hal yang bermanfaat yang bisa kita gunakan untuk mengisi kekosongan, agar liburan yang berarti masa kosong ini tidak menjadi mafsadat ataupun madharat buat kita.

Salah satunya dengan mengunjungi tempat tempat wisata dan bangunan bersejarah di bumi kinanah Mesir ini. Seperti yang kita tahu, Mesir adalah negeri yang terletak di padang pasir. Di manapun kita memandang yang ada hanya gurun yang terbentang dan warna coklat berdebu. Akan tetapi, sebenarnya apabila kita telusuri sedikit lebih jauh kita akan melihat sebuah pemandangan alam yang sangat menggiurkan mata kita untuk menikmatinya.



Mesir ternyata memiliki banyak pantai yang indah yang tak kalah dari negeri kita. Beberapa pantai itu di antaranya Pantai Marsa Matrouh. Terletak di sebuah kota kecil yang berada di tepian Laut Mediterania. Sekitar 103 km sebelah barat kota Alexandria. Meski hanya sebuah kota pariwisata domestik, Matrouh menawarkan kepada kita keindahan panorama pantai yang memikat hati. Tak saja berenang di laut, di sini kita juga dapat menggunakan waktu yang santai ini dengan berolah raga, seperti bola volley ataupun sepak bola pantai. Selain itu, hanya dengan membayar 4 Le kita bisa menikmati jalanan keliling kota dengan sepeda santai. Sepeda santai murah ini khusus disediakan oleh para pelayan. Adapun jasa penyewaan sepeda ini dapat ditemui di sepanjang tepian pantai.

Setelah menikmati panorama pantai, kita lanjutkan perjalanan untuk mengintip keramaian pasar Libya yang menawarkan aneka cindramata yang memukau. Harga yang ditawarkan sangat menarik karena tidak jauh berbeda dengan harga-harga yang sering kita temui di kota Kairo tercinta. Berkunjung ke kota Matrouh akan terasa belum lengkap tanpa mengujungi pantai lain di sekitarnya.

Meski belum puas menikmati panorama Matrouh yang tak ada habisnya, namun selanjutnya kita harus melanjutkan perjalanan ke obyek selanjutnya. Tempat ini adalah tempat yang sangat bersejarah bagi bangsa Mesir dan bahkan dunia, yaitu tempat pemandian Cleopatra (Hammam Cleopatra). Semua orang pasti mengenal tentang wanita cantik yang satu ini. Seorang wanita yang dengan kecantikannya berhasil menundukkan hati Julius Caesar, seorang panglima perang Romawi yang gagah perkasa.

Ternyata ratu cantik Cleopatra ini memiliki pemandian yang unik. Sebuah pemandian yang terbentuk dari batu karang yang berceruk. Apabila datang ombak akan memancarkan air yang mengisi ceruk tersebut. Hebatnya, di dalam ceruk ini terdapat sebuah lobang yang berfungsi sebagai shower pada zaman dahulu. Rupanya orang Mesir zaman dulu sudah lebih modern daripada pondok kita, soal hammam khususnya.

Keindahan laut Mediterania selanjutnya disuguhkan oleh Pantai Agieba yang menawarkan keindahan gugusan karang yang memukau indera penglihatan kita untuk segera masuk dan berenang di dalamnya. Suasananya kian dipercantik dengan adanya tepian pantai yang tertutupi oleh rumput laut. Menari meliuk-liuk membuat kita makin berhasrat untuk masuk dan menikmati kesejukan air laut di tengah udara panas yang menyengat kulit. Setelah hari mulai menginjak malam kita memulai perjalanan pulang menuju Kairo dengan suatu kesyukuran karena telah merasakan kebesaran Tuhan di negeri kita yang kedua ini. Cakrawala/alya.

0 Komentar:

Majalah La Tansa

Komentar Terakhir

Tulisan Terakhir

  © Blogger template Wild Birds by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP