Kairo - Mesir, Bawwabah III, Egypt
Buletin Cakrawala adalah media unggulan Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) cabang Kairo yang berfungsi sebagai sarana berkomunikasi serta wadah untuk meningkatkan skill menulis Mahasiswa Baru (Maba). Buletin yang lahir pada tahun 2003 ini dikelola oleh Maba IKPM sendiri di bawah bimbingan para senior. Semoga pada tahun ini (2008), Cakrawala bisa memenuhi target, menjadi lebih baik, dan mampu bersaing dengan media mahasiswa Indonesia lain di Kairo. Amien...!

Hiwar; Jaga Pergaulan

>> Kamis, 10 Juli 2008

Liburan, bagi sebagian orang dianggap sebagai sesuatu yang wajib. Setelah berminggu-minggu otak kita bekerja keras, kini ia butuh sesuatu untuk me-refresh kembali. Dan itu adalah liburan. Apalagi saat musim panas seperti sekarang. Semua orang berlomba-lomba untuk mencari obyek wisata. Namun ternyata, tak semua orang bisa merasakan hal itu. Ada sebagian orang yang tidak bisa leluasa berlibur karena terbentur dengan tanggungjawab yang diemban. Ada peraturan-peraturan yang harus ditaati. Dan itu adalah konsekuensi bagi mereka yang tinggal di Madînah al-Bu‘ûts . Baik mahasiswi ataupun para staf yang bekerja di sana. Mengapa hal itu bisa terjadi? Berikut wawancara kru Cakrawala dengan koordinator bagian keamanan Madînah al-Bu‘ûts , Muna Sya'ban.

Kapan Madînah al-Bu‘ûts didirikan dan oleh siapa?

Dulu ada banyak pelajar atau mahasiswa dari berbagai negara yang tersebar di banyak tempat. Maka pemerintah berinisiatif untuk menyatukan mereka agar lebih mudah dalam pengontrolan. Akhirnya pada tahun 1954 pemerintah menentukan tempat di mana Madînah al-Bu‘ûts akan dibangun. Lima tahun kemudian, yaitu pada tahun 1959, Madînah al-Bu‘ûts telah berdiri dan siap untuk menerima pelajar dan mahasiswa. Pada saat itu, Mesir di bawah pemerintahan Presiden Gamal A. Nasher. Baru pada tahun 1999 Madinatul Bu'uts putri berdiri. Madinatul Bu'uts didirikan oleh pemerintah Mesir dan pihak Azhar diamanati untuk mengajar dan mendidik para duta bangsa.


Kalau ada mahasiswa yang tinggal di luar dan berniat untuk tinggal di Madînah al-Bu‘ûts, persyaratan apa saja yang harus ia penuhi?

Tidak ada persyaratan apapun selama dia penerima minhah Azhar. Dia hanya perlu membuat thalab ke Musyrif dan melakukan beberapa ijra’at maka dia dipersilahkan untuk tinggal di Madinatul Bu'uts. Tapi bagi yang bukan penerima minhah Azhar, dia harus mengajukan thalab minhah ke Masyikhah, Syekh Azhar, dan Muraqabah. Setelah itu baru bisa mengajukan thalab masuk Madînah al-Bu‘ûts.

Kalau para mahasiswa ada liburan musim panas, apakah para pekerja juga demikian?

Tidak ada agazah musim panas seperti halnya para mahasiswa bagi para pekerja. Mereka hanya diperbolehkan untuk berlibur selama 21 hari dalam setahun. Itupun mereka harus mengajukan thalab kepada Musyrif. Hal ini adalah peraturan yang ditetapkan oleh pemeintah dan berlaku bagi seluruh pekerja. Selain itu, para pekerja juga berhak mendapat bonus liburan selama 7 hari tanpa mengajukan thalab. Sedangkan hari Jum'at dan Sabtu, adalah hari libur mingguan bagi para pekerja (pegawai) namun tetap harus ada yang tinggal di Madînah al-Bu‘ûts untuk mengurus kebutuhan pokok para penghuni Madinatul Bu'uts. Jadi Madînah al-Bu‘ûts tetaplah hidup dan berjalan seperti biasanya. Dan permohonan agazah tersebut tergantung pada keputusan Musyrif.

Kami dengar, sampai tahun kemarin masih ada perizinan agazah (liburan dan menginap di luar bu'uts, red) sedang pada tahun ini tidak. Apa alasannya?

Kalau agazah ke negara asal, boleh. Karena kalian masih punya keluarga dan kalian berhak untuk mengunjungi keluarga. Tapi di Mesir ini tidak ada lagi keluarga. Tidak ada yang bisa melindungi sepenuhnya. Maka hanya diizinkan untuk menginap di luar selama sehari saja dan tidak lebih. Dan itu harus ada sebab dharury (alasan yang mendesak). Misalnya sakit, atau menunggu teman sakit, dan lain-lain. Dan seperti biasa, harus dengan thalab.

Dulu, Musyrif dan bagian keamanan memang memberikan izin untuk agazah tapi ada yang berbuat kesalahan. Dia melanggar peraturan dan menyalahgunakan perizinan. Ia izin pergi ke suatu tempat ternyata pergi ke tempat lain. Jadi kami tak ingin hal serupa terjadi lagi. Kami takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

Terakhir mohon anda memberikan pesan bagi masisir, khususnya mahasiswi yang tinggal di Madînah al-Bu‘ûts.

Setiap orang hendaklah berpegang teguh pada ajaran Islam. Ia pun hendaknya mentaati peraturan. Karena apa yang kami tentukan pada dasarnya demi kemaslahatan bersama khususnya para mahasiswi yang tinggal di Madînah al-Bu‘ûts . Selain itu, hendaknya kita selalu mendoakan dan minta doa dari kedua orang tua. Karena doa orang tua sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan dan keberhasilan kita. Jangan menuruti hawa nafsu dan tetap jagalah pergaulan!

Profil
Nama : Mona Sya’ban

Alamat : Helwan

Riwayat Pendidikan : Bikalurius Khidmah Ijtima’iyah wa Diblumah Âmah fi at-Tarbiyah Jami’ah Helwan 2001

Jabatan : Bagian Keamanan Madinat al-Bu’uts Putri


Cakrawala/oya

0 Komentar:

Majalah La Tansa

Komentar Terakhir

Tulisan Terakhir

  © Blogger template Wild Birds by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP