Kairo - Mesir, Bawwabah III, Egypt
Buletin Cakrawala adalah media unggulan Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) cabang Kairo yang berfungsi sebagai sarana berkomunikasi serta wadah untuk meningkatkan skill menulis Mahasiswa Baru (Maba). Buletin yang lahir pada tahun 2003 ini dikelola oleh Maba IKPM sendiri di bawah bimbingan para senior. Semoga pada tahun ini (2008), Cakrawala bisa memenuhi target, menjadi lebih baik, dan mampu bersaing dengan media mahasiswa Indonesia lain di Kairo. Amien...!

Sehat Dulu Belajar Kemudian

>> Rabu, 09 April 2008


Bulan Maret diwarnai geliat Masisir dengan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah pelatihan kepenulisan yang dilakukan oleh beberapa buletin Masisir yang ada di Kairo. Setelah mengadakan training jurnalistik beberapa waktu yang lalu, Informatika media buletin yang berada di bawah koordinasi ICMI ini mengadakan penjaringan kru redaksi baru. Terobosan pun melakukan hal serupa. Dengan tema "Menyegarkan Kembali Pers Mahasiswa", media informasi, komunikasi dan opini Masisir ini yang sudah berusia 17 tahun ini mengadakan pelatihan jurnalistik selama dua hari (22-23 Maret), sekaligus seleksi dan up grading kru baru.

Setelah era tulis-menulis selesai, rutinitas kegiatan non-akademik masih diramaikan beberapa kompetisi olahraga. KMM Cup memulai rentetan kegiatan ini 19 Maret yang lalu di Nadi Abbasiyah. Seolah tidak mau kalah, turnamen Jawa Cup yang tahun ini dipanitiai KPMJB (Kerukunan Pelajar dan Mahasiswa Jawa Barat), juga digulirkan. Setelah melewati babak kualifikasi yang mengambil tempat di lapangan sepakbola asrama Bu'uts, Kelompok Studi Walisongo (KSW) berhasil mempertahankan gelar juara yang diraih setahun lalu setelah di final menghentikan kejutan KPMJB. Dalam partai puncak yang digelar di lapangan Nadi Abbasiyah tersebut, kekeluargaan mahasiswa asal Jawa Tengah ini sukses menggelontor 3 gol tanpa balas gawang anak-anak Siliwangi, tim sepakbola KPMJB.

Namun yang disayangkan beberapa rekan Maba, pertandingan-pertandingan tersebut seringkali dilaksanakan pada jam-jam kuliah. Sebut saja Jawa Cup yang di laksanakan pada jam 08.00 WK dari pagi hingga siang. Selepas Zhuhur, masih ada kejuaraan basket antar kekeluargaan dari jam 14.00 siang hingga menjelang magrib.
"Kalau kita kuliah tiap hari kita gak perlu repot ngadepin ujian, jadi gak perlu lagi begadang semalaman pas hari ujian sudah dekat," ujar Muwafiq sambil menikmati perjalanan di atas tramco menuju Darrasah. Mantan pemimpin redaksi buletin bahasa Arab Pondok Modern Al-Amien, Madura ini yang juga sempat ambil bagian dalam kontes Public Speaking KPMJB beberapa waktu yang lalu menegaskan, baginya kuliah tetap prioritas utama.

Akan tetapi, Masisir yang turut berkecimpung dalam kompetisi-kompetisi di atas juga tidak melupakan belajar. Mereka masih peduli terhadap tumpukan diktat. "Bimbingan belajar khan belum diadakan, nanti kalau sudah bimbingan belajar belajar akan terbantu…" kata Hafidz Adriansyah, salah satu andalan tim basket KPJ Jakarta setelah ikut membawa kekekuargaannya mengalahkan KM Jambi.

Pendapat Bang M. Isa Anshori mungkin bisa dijadikan penengah. Menurut Pemimpin Redaksi Majalah La Tansa ini, lingkungan yang penuh dengan aktifitas dan kurang "aura" belajar jangan dikambing hitamkan penghalang untuk menelaah lembaran-lembaran muqarrar. Semuanya kembali kepada diri kita sendiri, apakah punya tekad yang kuat atau tidak. Dengan komitmen yang teguh dan konsisten, dalam suasana apapun belajar akan terus jalan. Pria berkacamata ini menegaskan bahwa kitalah yang harus menyiasati kondisi sekitar kita.

Ujian bukan prioritas utama dalam menuntut ilmu, belajar bukan untuk ujian tapi ujian untuk menguji apa yang kita pelajari. Tapi kenyataan yang ada malah sebaliknya bahwa mayoritas pelajar belajar untuk ujian. Hal tersebut tidak dipungkiri oleh senior kita Bang Mustofa Kamil, bahkan beliau menegaskan, "Kita belajar itu memang benar untuk ujian dan setiap ilmu yang kita pelajari pasti akan mendapat ujian. Baik oleh lembaga pendidikan maupun diuji oleh masyarakat dan lingkungan sekitar, maka kita harus menyiapkan diri sebelum diuji. Belajar itulah jawaban tantangan tersebut, " jelasnya sambil tersenyum. Bi-al imtihani yukramu al-mar’u au yuhanu. cakrawala/gits

0 Komentar:

Majalah La Tansa

Komentar Terakhir

Tulisan Terakhir

  © Blogger template Wild Birds by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP