Kairo - Mesir, Bawwabah III, Egypt
Buletin Cakrawala adalah media unggulan Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) cabang Kairo yang berfungsi sebagai sarana berkomunikasi serta wadah untuk meningkatkan skill menulis Mahasiswa Baru (Maba). Buletin yang lahir pada tahun 2003 ini dikelola oleh Maba IKPM sendiri di bawah bimbingan para senior. Semoga pada tahun ini (2008), Cakrawala bisa memenuhi target, menjadi lebih baik, dan mampu bersaing dengan media mahasiswa Indonesia lain di Kairo. Amien...!

Di Balik Himpit Cobaan

>> Rabu, 09 April 2008

Seiring dengan berjalannya waktu, malam berganti siang, dan siang berakhir malam, begitupun seterusnya. Hingga ketika ada seorang laki-laki berjalan menelusuri pinggiran jalan kota Tub Romly, di bawah terik panasnya mentari. Ia berjalan tertatih-tatih, sambil mengayunkan kedua tongkat yang dia gunakan sebagai alat bantu dalam memudahkannya untuk berjalan.

Tingkah lakunya yang sangat ramah terhadap sesama dan senyumannya yang begitu sejuk dan memukau menjadikanku kian bersemangat untuk terus menelusuri lebih dalam tentang siapakah dia sebenarnya.

Lambat laun aku pun terus mengikutinya dari belakang. Perlahan demi perlahan, bagaikan air yang mengalir mengikuti arusnya dari hulu ke hilir. Setelah beberapa menit kemudian sampailah dia ke tempat yang dituju, sebuah masjid yang sering ia gunakan untuk talaqqi dengan beberapa syaikh setiap hari Ahad, Rabu dan Jum'at. Dengan rasa lelah dia pun menaiki satu demi satu tangga sampai akhirnya iapun sampai anak tangga ke 13. Setibanya di sana dia pun bergegas masuk dan memenuhi shaff paling depan yang masih kosong.

Setelah selesai sholat akupun berusaha mendekatinya dan menyapanya. Sebuah senyuman kutebarkan tulus padanya, Pria ini membalas senyumku dengan mengatakan "Assalamualaikum" lalu secara spontan saya pun menjawab salamnya.

Sejak itulah kami jadi kenal. Kami kerap terlibat dalam diskusi tentang pengetahuan agama dan tukar pengalaman. Dia sering menceritakan masa lalunya saat menimba ilmu selama beberapa tahun di sebuah ma'had, masih di sekitar kota Kairo.

Suatu saat, ketika kami sedang bercanda di suatu kesempatan, pdalam pembicaraannya sebuah cerita tentang kejadian-kejadian pahit yang dulu pernah ia jalani sewaktu ia masih muda. Setiap harinya ia tak mampu lepas dari narkoba, minuman keras dan perampokan yang seperti sudah menjadi pekerjaan tetapnya. Sampai suatu hari ketika dia berjalan di trotoar tiba-tiba saja ada sebuah mobil dari arah belakang yang melaju dengan kecepatan tinggi dan menabraknya hingga ia terpental jauh sampai beberapa meter dari tempat kejadian. Kecelekaan yang menyebabkan dia mengalami koma hingga beberapa hari dan tergolek tanpa daya di rumah sakit untuk beberapa minggu.

Pun ternyata cobaan itu tidak hanya sampai di sana, benturan keras dalam kecelakaan tersebut membuat tulang kedua kakinya remuk. Dia pun harus rela kehilangan dua kaki untuk selamanya.

Akan tetapi kejadian yang menimpanya saat itu, justru yang kemudian membuatnya sadar dan menumbuhkan semangatnya untuk bisa kembali ke jalan yang benar. Cobaan itu telah membuatnya mampu mengambil hikmah dari kejadian tersebut. Hingga akhirnya dia pun berikrar bahwasanya dia tidak akan mengulangi lagi perbuatan-parbuatan yang merugikan dirinya sendiri, orang lain dan menjauhi perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah dan Rasul-Nya.

Sebuah pelajaran yang sangat menyentuh hati kita. Bagaimana tidak, sedang dia sendiri yang sudah tidak mempunyai kedua kakinya pun masih sempat berjuang dan bersusah payah menempuh perjalanan yang cukup jauh dari rumahnya untuk dapat berjamaah sholat lima waktu di masjid. Namun kenapa kita yang masih diberi kesempurnaan oleh Allah begitu enggan mendengar azan dari masjid? Pengalaman pahitnya diamputasi telah memberi dia sebuah hikmah. Atau mungkinkah kita perlu juga mengalami cobaan tersebut baru kita semua akan tergugah? Na'udzubillah.

Cukuplah cerita di atas menjadi pelecut semangat kita untuk kembali menata dan merumuskan hidup kita agar lebih bermakna. Dengan meletakkan ajaran Allah dan Rasul-Nya sebagai pegangan dan pedoman jalan hidup kita. cakrawala/mams

0 Komentar:

Majalah La Tansa

Komentar Terakhir

Tulisan Terakhir

  © Blogger template Wild Birds by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP