Kairo - Mesir, Bawwabah III, Egypt
Buletin Cakrawala adalah media unggulan Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) cabang Kairo yang berfungsi sebagai sarana berkomunikasi serta wadah untuk meningkatkan skill menulis Mahasiswa Baru (Maba). Buletin yang lahir pada tahun 2003 ini dikelola oleh Maba IKPM sendiri di bawah bimbingan para senior. Semoga pada tahun ini (2008), Cakrawala bisa memenuhi target, menjadi lebih baik, dan mampu bersaing dengan media mahasiswa Indonesia lain di Kairo. Amien...!

Aminah Nur Fida: Dinamika Bahasa Arab Masisir

>> Rabu, 09 April 2008


Bahasa Arab adalah bahasa al-Qur’an yang merupakan sebuah sumber ilmu pengetahuan. Bahasa Arab seringkali dianggap sebagai momok yang menakutkan dan juga terkadang malah dipandang sebelah mata seperti halnya semut dalam timbunan pasir. Padahal ia adalah kunci ilmu pengetahuan, ilmu agama, kultur, sejarah, dan lain sebagainya. Terutama bagi kita—Masisir—yang dengan niat suci datang mencari ilmu ke negeri yang bahasa kesehariannya adalah bahasa Arab. Namun benarkah seluruh kalangan Masisir sadar akan pentingnya bahasa Arab? Berawal dari pertanyaan ini, akhir Maret lalu Senat Mahasiswa Fakultas Bahasa Arab (SEMA-FBA) 2007-2008 mengadakan acara Dauroh Lughowiyah. Seperti apa acaranya? Berikut ini wawancara kru Cakrawala dengan salah seorang steering committee acara Dauroh Lughowiyah, Aminah Nur Fida.

Sering kami mendengar kata Dauroh Lughowiyah namun terkadang kami, khususnya mahasiswa baru belum mengenal apa itu Dauroh Lughowiyah?
Dauroh Lughowiyah adalah pelatihan bahasa Arab yang diadakan oleh senat mahasiswa fakultas bahasa Arab (SEMA-FBA). Acara ini merupakan agenda tahunan SEMA-FBA.

Apa tujuan diadakannya Dauroh Lughowiyah ini?
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan empat jenis maharoh (kecakapan) Masisir khususnya mahasiswa/I tingkat satu dan dua. Yaitu maharotul-kitabah, maharotul-qiro’ah, maharotul-istima’, dan maharotut-ta’bir. Karena bahasa yang aktif tidak akan terlepas dari empat maharoh tersebut.
Sejak kapan Dauroh Lughowiyah ini diadakan secara kontinyu dan siapa yang memprakarsainya?
Dauroh Lughowiyah ini pertama kali diadakan pada tahun 2005 oleh para pengurus senat bahasa Arab yang pada masa itu yang diketuai oleh Arbi Muhammad Ali. Sejak saat itu, Dauroh Lughowiyah ditetapkan sebagai agenda tahunan SEMA-FBA.
Siapa saja yang terlibat langsung dengan kegiatan acara Dauroh Lughowiyah ini?
Pada tahun ini sedikit berbeda dengan dua tahun sebelumnya. Pada tahun 2005, SEMA-FBA bekerja sama dengan Lisanul Arab dan Ma’had Qurtubi serta PPMI. Dan muhadhir pada waktu itu adalah Dr. Hani dari Lisanul Arab dan Dr. Wail dari Ma’had Qurtubi.
Sedang pada tahun 2006 acara hanya dilaksanakan pada satu hari. Sama seperti tahun sebelumnya, SEMA-FBA bekerja sama dengan Lisanul Arab dan Ma’had Qurtubi serta PPMI. Ketika itu, tema yang diusung adalah al-lughatul-'arabiyyah wa kayfa natadzawwaquha nadzhariyyan wa tathbiqiyyan.
Dan pada tahun 2007-2008 ini, SEMA-FBA bekerja sama dengan Majma’ Lughah Republik Arab Mesir yang sekarang dikepalai oleh Dr. Mahmud Hafidz sedang dua periode sebelumnya dikepalai oleh Dr. Syauqudh Dhoif dan Dr. Taha Husain. Selain itu juga bekerja sama dengan Lisanul Arab yang dikepalai oleh Dr. Hani. Dan tema kali ini adalah al-lughatul-'arabiyyah baynal-waaqi' wal-amal.

Apa hasil yang diharapkan dari acara tersebut?
Secara umum, kami harap dengan acara ini dapat menumbuhkan dalam diri para peserta kesadaran akan kemampuan diri mereka sehingga mereka terdorong untuk meningkatkan potensi diri serta mengembangkan talenta mereka.

Bisakah ustadzah memberikan sedikit gambaran tentang konsep acara Dauroh Lughowiyah pada tahun ini?
Acara diadakan selama empat hari. Hari pertama materi tentang kecakapan menulis, yaitu tentang kaidah penulisan bahts. Setelah itu simulasi, yaitu bedah bahts yang dibawa peserta. Di sini para peserta akan tahu sejauh mana kualitas bahts yang telah mereka buat.
Hari kedua, materi tentang kecakapan membaca, yaitu tentang kiat-kiat membaca efektif kemudian dilanjutkan dengan simulasi yaitu dua orang dari masing-masing kelompok membaca koran berbahasa Arab. Lalu mengungkapkan, menterjemahkan, serta mencari hilah nahwiyah-nya.
Hari ketiga, materi tentang kecakapan mendengar. Para peserta tidak hanya mendengar tapi juga melihat berita dan film kartun, meski dalam durasi singkat. Kemudian mereka dipersilahkan untuk menceritakan kembali apa yang mereka lihat dan mereka dengar.
Hari keempat, materi tentang maharatut-ta'bir yaitu tentang tata cara men-ta’bir atau mengungkapkan sesuatu dengan kata-kata yang dilanjutkan dengan simulasi yaitu talkshow di mana setiap kelompok maju dan ditanya oleh petugas acara. Mereka diajarkan untuk menjawab dan mengungkapkan apa yang ada dalam hati dan pikiran mereka seperti halnya bintang tamu dalam acara talkshow.

Apa target dari acara Dauroh Lughowiyah pada tahun ini?
Target kita tahun ini adalah kesadaran Masisir akan pentingnya bahasa Arab.

Kapan dan di mana acara Dauroh Lughowiyah dilaksanakan?
Acara ini dilaksanakan pada tanggal 29 Maret hingga 01 April 2008 di Wisma Nusantara pada pukul 13.00-18.00 WK dan dihadiri oleh utusan dari kekeluargaan, afiliatif, senat dan WIHDAH. Acara ini juga terbuka untuk umum namun peserta dibatasi kurang lebih 80 orang saja. Untuk pembukaan, dihadiri oleh Bapak Abdurrahman Muhammad Fachir yang merupakan Duta Besar Indonesia untuk Mesir.
Apa pesan ustadzah bagi kawan-kawan Masisir?
Bahasa Arab adalah bahasa yang kaya akan berbagai pengetahuan. Oleh karena itu mari kita perdalami bahasa Arab. Salah satunya adalah dengan berperan aktif dalam mensukseskan acara ini. cakrawala/oya

0 Komentar:

Majalah La Tansa

Komentar Terakhir

Tulisan Terakhir

  © Blogger template Wild Birds by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP