Cermin Hati
>> Rabu, 19 Maret 2008
Oleh: Lalu RezaHati itu bagaikan kaca mata. Kalau kita menggunakan kaca mata yang bening, apa yang kita lihat akan tampak apa adanya. Yang putih akan jelas putihnya, yang coklat muda akan jelas warna aslinya. Namun kalau kita menggunakan kaca mata hitam, apa yang kita lihat tidak akan sesuai aslinya. Yang putih akan kelihatan abu muda dan warna coklat muda akan menjadi coklat tua. Demikian juga hati, kalau hati jernih, kita akan melihat realita itu apa adanya, sementara kalau hati kita kotor atau hitam, kita akan melihat realita itu tidak seperti sebenarnya.
Rasulullah bersabda :“Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta-hata kamu tapi melihat hati dan perbuatanmu. (H.R. Muslim).
Hadits ini memberikan ilustrasi yang sangat indah. Hati manusia itu sesungguhnya bersih atau bersinar, namun suka tertutupi oleh awan kemaksitan hingga sinarnya menjadi tidak tampak. Oleh sebab itu, kita harus berusaha menghilangkan awan yang menutupi cahaya hati kita. Bagaimana caranya?
- Introspeksi diri
- Perbaikan Diri
- Tadabbur Al Qur'an
- Menjaga Kelangsungan Amal Saleh
- Mengisi Waktu dengan Zikir
- Bergaul dengan Orang-Orang Saleh
- Berbagi Kasih dengan Fakir, Miskin, dan Yatim
- Mengingat Mati
- Menghadiri Majelis Ilmu
- Berdo'a kepada Allah swt.
Kesimpulannya, hati merupakan panglima untuk seluruh anggota jasad kita. Kalau hati bening, kelakuan kita pun akan beres. Tapi kalau hati kita busuk, seluruh amaliah pun busuk. Ada sepuluh cara agar kita memiliki hati yang suci, yaitu; Introspeksi diri, perbaikan diri, tadabbur Qur'an, menjaga kelangsungan amal saleh, mengisi waktu dengan zikir, bergaul dengan orang-orang saleh, berbagi kasih dengan fakir miskin dan anak yatim, mengingat mati, menghadiri majelis ta'lim, dan berdo'a kepada Allah swt. Mudah-mudahan Allah swt. selalu memberi kepada kita hati yang bening. Amiin . Wallahu'lam.
0 Komentar:
Posting Komentar