Kairo - Mesir, Bawwabah III, Egypt
Buletin Cakrawala adalah media unggulan Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) cabang Kairo yang berfungsi sebagai sarana berkomunikasi serta wadah untuk meningkatkan skill menulis Mahasiswa Baru (Maba). Buletin yang lahir pada tahun 2003 ini dikelola oleh Maba IKPM sendiri di bawah bimbingan para senior. Semoga pada tahun ini (2008), Cakrawala bisa memenuhi target, menjadi lebih baik, dan mampu bersaing dengan media mahasiswa Indonesia lain di Kairo. Amien...!

SUDAH DEWASA SEMUA KOK...!

>> Minggu, 15 Juli 2007

Oleh: Muhammad Nurdin Sarim*

Kata-kata "sudah dewasa semua kok…! Tentu pasti bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk" menurut hemat penulis, kata-kata (opini) tersebut hanya akan mengakibatkan semakin parahnya sebuah keadaan dan menambah ruetnya permasalahan, bahkan bisa menjadi bumerang dalam kehidupan personal dan plural.

Orang yang menganggap orang lain telah mamapu untuk berjalan pada roda kehidupan yang wajar dan sesuai dengan tuntutan keadaan, berarti telah mengabaikan kehidupan bermasyarakat, bukankah manusia itu hidup dalam komunitas yang berbeda-beda?, ada yang baik ada yang jahat, ada pemberani ada pengecut, kalau kejahatan dibiarkan berjalan terus-menerus tanpa ada peringatan, maka ia akan terus berkembang dan menjalar ke seluruh lapisan kehidupan, seperti racun yang dibiarkan tanpa ada penawarnya, maka ia akan terus menjalar dan akan menggerogoti semua organ tubuh.

Bukankan Al-Qur'an telah megajarkan kepada kita semua untuk saling menasehati dalam hal kebaikan dan kesabaran (Al-'Ashr: 4). Dan Rasulullah telah banyak memberikan contoh kepada kita semua, bagaimana sikap Rasulullah ketika para sahabat lalai atau salah dalam suatu perkara? Bukan kan beliau langsung menegurnya? Dan mengadakan perbaikan dalam satu waktu tanpa ditunda-tunda? Dan kata-kata " biarkan saja dia telah dewasa kok…!" tidak pernah keluar dari mulut Rasul yang mulia ini, namun ada apa dengan kita?

Ketika kita melihat orang lain berbuat salah kita diam saja tanpa memberikan peringatan atau teguran, seakan-akan kita tidak melihat hal itu, mungkin karena ideology yang menyesatkan ini kita tidak mau ambil pusing dengan urusan orang lain lantaran yang terbenam dalam otak kita "semuanya telah dewasa kok!" seakan kita menganggap semua orang itu mampu menemukan kebenaran dan sadar akan kesalahan yang ia perbuat tanpa ada peringatan atau teguran. Sungguh ini adalah sebuah ideology yang sangat menyesatkan.

Mari kita ingat kembali sejarah pada zaman kekholifaan, saat dilantik sebagai kholifah, Abu Bakar As-Siddiq menyampaikan pidato kengeraan yang sangat briliayan ia menegaskan bahwa dia bukan yang terbaik lantaran itu ia meminta umat islam sekirannya ia benar dan mengharapkan kritik dan koreksian kalo ia salah atau bertindak serong.

Umar bin Khotobb peganti Abu Bakar dalam mengukuhkannya sebagi kholifah menyampaikan pidato yang lebih kurang sama, antara lain ia menegaskan komitmennya untuk berpegang teguh kepada al Qur'an dan Hadits secara konsekuen dan konsisten dan berkata "kalau kalian melihat ada penyimpangan pada diriku maka kalian harus meluruskannya" mendengar perkataan Umar tersebut seorang pengembara yang hadir dalam acara pelantikan berdiri sambil mengacungkan pedangnnya seraya berkata "kalau aku lihat ada penyimpangan dalam diri tuan maka aku akan meluruskannya dengan pedangku ini".

Umar, sang kholifah, tersenyum ia bersukur karena ada diantara rakyatnya ia memiliki I'tikad baik untuk menegakkan kebaikan, inilah kata-kata seorang yang telah dikabarkan menjadi ahli surga, yang ibadahnya tidak diragukan lagi kedahsyatannya, namun walaupun demikian, beliau tetap memerlukan bantuan orang lain untuk mengingatkannya supaya tetap lurus dalam memimpin ummat ini.

Dan lihatlah perkataan seorang pengembara yang hadir dalam acara itu, ia akan mengingatkan Kholifah dengan pedangnya jika Kholifah dalam kebatilan dan ketidak adilan, ini adalah sikap yang sangat penuh tanggungjawab, punya pandangan yang jauh kedepan, sikap yang sangat bijak. Ia tidak mengatakan/berargumentasi "Tuan adalah ahli surga, ibadah tuan sangat luar bisa, dekat dengan Allah dan Rasulnya, tidak mungkin tuan akan melenceng dari kebenaran, dan bukankah tuan telah dewasa? tentunya mampu untuk membedakan antara yang biak dan buruk" bukan ini yang keluar dari mulut orang itu, tapi ia malah mengacungkan pedangnya tanda ia meresa terpanggil untuk menegakan kebenaran dan memperingatkan orang lain agar tetap dalam koledor kebenaran dan keadilan.
Lantas mengapa kita sering jatuh dalam kenistaan, kita sering membiarkan teman-teman kita dan orang lain jatuh dalam kesalahan yang berulang-ulang tanpa ada penyadaran dan teguran, hal itu karena sikap kita yang acuh dan anggapan kita yang salah terhadap semua orang "Sudah Dewasa Semua Kok…!".

Maka selagi nafas masih berhembus, ruh masih dalam raga, hidup masih dalam status bernyawa, mari kita saling mengingatkan dalam hal kebaikan dan kesabaran, agar diri kita dan orang lain tetap dalam kebenara


من رأى منكم منكرا فليغيره بيده فإن لم يستطع فبلسانه وإن لم يستطع فبقلبه و ذلك أضعف الإيمان

(الحديث)


* Alumni Pondok Modern Gontor tahun 2005

0 Komentar:

Majalah La Tansa

Komentar Terakhir

Tulisan Terakhir

  © Blogger template Wild Birds by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP